Belajar Mengenali Teh Melalui Dilmah RHTC 2015

Belajar Mengenali Teh Melalui Dilmah RHTC. Buat saya yang bukan penggemar teh maupun penikmat kopi, rasanya teh ya begitu-begitu saja. Saya cuma tahu teh melati atau teh hitam. Ga pernah benar-benar secara sengaja mengamati perbedaan rasa teh, hahaha, payah emang.

Tapiiii, menjadi berbeda ketika saya mendapat kesempatan "membuntuti" para juri dalam event "Dilmah Real High Tea Challenge (RHTC) Cafe & Restaurant 2015" yang diadakan oleh Dilmah Indonesia, salah satu produsen teh asal Sri Langka. Ssstt saya baru tahu kalau Teh Dilmah yang sering saya temui di beberapa hotel dan cafe itu asalnya dari Sri Langka. Bayangan saya asalnya dari negara-negara Eropa, hahahah. Abisnya kemasannya mewah dan elegan, seperti produk-produk impor asal Eropa gitu *norak kuadrat*

Beruntung saya mendapat info tentang adanya event Dilmah RHTC ini dari beberapa teman-teman di Indonesian Foodblogger (IDFB). Saya datang ke technical meeting yang diadakan di kantor Dilmah di wilayah Kebayoran Baru. Pada kesempatan ini pula saya mengenal macam-macam teh dan macam-macam olahan teh. Termasuk baru tahu juga bedanya cocktail dan mocktail. Hahahaha. Baru tahu kalau Mocktail itu istilah untuk campuran teh yang tidak menggunakan alkohol. Sungguh kudet yaaa. Kemana aja sampai saya ga tahu masalah beginian *tepok jidat tetangga*

salah satu mocktail olahan team Dilmah, lupa campurannya apa aja, yg pasti segar *nyengir (dok pribadi)
Pada technical meeting itu pula diberitahukan teknis lomba dan jadwal penjurian. Kami para blogger bisa memilih mengikuti rangkaian acara penjurian, atau datang sendiri untuk memberikan review jika tak sempat. Sayangnya saya hanya sempat 3 kali mengikuti penjurian, sisanya datang sendiri.

Restauran pertama yang saya hadiri ketika penjurian adalah Blue Jasmine di bilangan Taman Puring, Jakarta. Resto bergaya romatic ini mempunyai persiapan yang cukup matang. Sebelum acara dimulai, semua perlengkapan dan materi lomba sudah disiapkan di lokasi.

Papan Dilmah RHTC di Blue Jasmine

Bartender Blue Jasmine menyerahkan pairing teh pada team Juri
Saya jadi tahu cara bartender meracik teh. Jadi tahu juga bagaimana menggunakan French Press. Hahaha. Seru sekali ternyata. Varian teh ternyata ada banyak dan bisa divariasikan satu sama lain atau divariasikan dengan apa saja, mulai mint, jasmine, chammomile, dan banyak item lainnya, entah lemon, vanilla, peppermint, dsb.

Bartender Blue Jasmine sedang meracik teh
Challenge ini selain menuntut kreatifitas, juga menuntut kemampuan bartender atau cheff dalam memadukan antara racikan teh dengan makanan yang disajikan. Sejauh mana sang cheff dan bartender bekerja sama mencari paduan yang pas untuk secangkir teh. Hal ini selain memerlukan keahlian, juga kejelian lidah dalam mencicipi. Inilah faktor utama yang akan dinilai. Kemampuan memadukan teh dengan makanan yang pas.

Para peserta diminta untuk menyajikan teh tanpa campuran gula, agar para juri, ibu Erly (brand ambasador sekaligus CEO Dilmah Indonesia) dan Cheff Nanda (salah satu celebrity cheff), bisa merasakan rasa asli racikan teh yang dibuat. Mereka juga diminta untuk membuat 1 jenis minuman campuran berbahan dasar teh, boleh menggunakan alkohol atau tidak. Pluus, mereka juga diminta untuk membuat sebuah menu dengan tema Tea Inspired, yang merupakan menu olahan teh. Rata-rata peserta membuat menu makanan dengan menggunakan teh, baik teh yang diseduh atau taburan daun teh sebagai garnish.

Sayangnya, varian teh Dilmah ini ga bisa didapatkan di toko-toko biasa lhooo. Kalau mau minum teh dengan racikan-racikan macam-macam ini cuma bisa di cafe atau T-Lounge. Hahahaha, saya dengar sih ini memang kesepakatan antara pihak Dilmah dengan cafe dan Resto itu. Jadiii, kalau mau ngeteh yang enak dan lain dari biasa, mending cuss aja yaa ke cafe atau resto, daripada capek-capek juga kaann? ;)

Selain Blue Jasmine, ada 9 resto lain di Jakarta yang mengikuti Challenge ini, mulai dari Uncle Thjin di Pantai Indah Kapuk, Mio Caro di Gading Serpong, De Mingle di Kebon Jeruk, The Bailey's di Tanjung Duren, Bits n Bob di SCBD, The Immigrant di Plaza Indonesia, OASIS Heritage Restaurant di Cikini, Huize Van Weely dan Vin+ di Kemang.

Gara-gara saya datangi hampir semua cafe dan resto peserta Dilmah RHTC 2015 ini pula lah saya jadi mulai bisa mengenali beberapa varian teh. Mulai Green tea, Lapsang Shoucong, Brilliant Breakfast, sampai Earl grey. Hahahaha. Dulu mah kenalnya cuma jasmine tea doank, itu pun jasmine tea versi Indonesia yang ada sepet-sepetnya :). Apalagi di beberapa cafe dan resto saya juga ditemani oleh cheff atau f&b managernya. Membuat pengetahuan saya tentang teh pun jadi lumayan bertambah.

Saya akan bahas detail beberapa cafe dan resto tersebut dalam postingan terpisah. Silahkan disimak.

No comments