Baca : Penyediaan Informasi Pariwisata
Pengelolaan pariwisata pun kian berkembang dengan pesat. Mulai dari penginapan, kapal wisata, agrowisata, wisata kuliner, wisata alam, dan sebagainya. Sayangnya, "kue" ini baru bisa dinikmati oleh segelintir orang saja, terutama para pemodal kuat yang mampu mendirikan hotel berbintang dan restauran mahal. Masyarakat yang berada di sekitar destinasi pariwisata justru tak banyak menikmati hasilnya.
Hal ini yang menyebabkan Kementerian Koperasi dan UKM mendorong koperasi untuk masuk mengelola dan mengembangkan bisnis pariwisata. Bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, model desa wisata pun dikembangkan untuk menggenjot 10 destinasi prioritas yang sedang diproyeksikan untuk menjadi Bali kedua.
![]() |
Pengembangan desa wisata oleh koperasi diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Baik melalui pengembangan usaha souvenir, penataan homestay, usaha kapal wisata, pengembangan wisata kuliner, penguatan wisata budaya, dsb.
Bapak I Wayan Dipta, Deputi Kementerian Koperasi dan UKM menjelaskan bahwa Kemenkop akan memberikan fasilitas dan bantuan berupa modal kepada koperasi. Bantuan ini diharapkan dapat menjadi stimulan bagi koperasi agar mampu menggerakkan perekonomian masyarakat desa.
Salah satu contoh koperasi yang berhasil mengelola desa wisata adalah Koperasi Catra Gemilang di Magelang. Menurut Pak Suherman, pendiri dan pengurus Koperasi Catra Gemilang, omzetnya kini sudah mencapai 3 Milyar/tahun. Sejak berdiri di tahun 1996, koperasi ini terus berupaya mengembangkan berbagai unit usaha yang dikelola masyarakat di sekitar kawasan Candi Borobudur. Koperasi berperan memberikan bantuan dana kepada masyarakat yang hendak mendirikan usaha. Koperasi pun bersama masyarakat mengelola beberapa unit usaha seperti homestay, pemanduan wisata, rumah makan, toko souvenir, pembuatan souvenir, laundry, fotografi, paket wisata budaya, dsb.
Hal menarik yang dilakukan Koperasi Catra Gemilang adalah kejeliannya dalam menjual paket wisata. Mereka membuat beberapa paket wisata seperti tur keliling desa, melihat atraksi budaya atau membuat pertunjukan tari. Kejelian dalam menangkap peluang sekaligus memberdayakan masyarakat, berhasil meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar.
Koperasi tak hanya berperan dalam pemberian modal usaha wisata, tapi juga dalam melakukan pembinaan. Agar masyarakat mampu mengembangkan bisnis wisatanya dengan baik.
Ssstt, jangan heran jika dalam beberapa bulan atau tahun yang akan datang, bisnis pariwisata akan terus bergeliat. Masyarakat bersama koperasi sudah semakin pintar melihat peluang untuk mengelola bisnis pariwisata. Kita mungkin akan dengan mudah menemukan penginapan-penginapan murah yang membaur bersama masyarakat. Salah satu peluang yang saat ini sedang dilirik dan dikembangkan. Banyak wisatawan mancanegara yang justru ingin berinteraksi langsung dan menyaksikan sendiri kehidupan sehari-hari masyarakat desa.
10 comments
Konsep desa wisata bener2 bagus
iya ini bisnis wisata memeng gurih, apalagi vocer hotel sama tiket. bayangin aja yang mau beli ribuan orang tapi yang jual ga harus repot sama logistik, wong yang dikirim cuma kode vocenya aja. legit kan? hehe
salam kenal bu :D
Jadi pengen buka usaha wisata ... sudah punya blog wisata soalnya .. hehhehehhehe
mantap bisa booking hotel lewat online.. haha
kalau di Medan, konsep ini semakin banyak selain menawarkan nuansa yang tenang juga nyaman bagi pengunjung
kayaknya guruihnya perlu dicoba nehhh, di lampung masih jarang
Hmm sepertinya bisnis pariwisata ini menggiurkan ya mbak sampai sampai banyak orang yang tertarik untuk menggeluti bisnis ini.
apalagi kalau desa wisata mbak, wuihhh seneng kalau bisa berkunjung ke desa wisata, makin beragam kesenian dan budaya bangsa ini
setuju, pariwisata selalu jadi bisnis yang legit apalagi sekarang berwisata udah jadi bagian dari gaya hidup ya mba...
Post a Comment