"Ga naik kereta aja?"
"Ga ah, kayaknya naik angkot ga terlalu jauh dari situ"
Yes, secara hitungan jarak, dari Bintaro sektor 9 ke Lippo Mall Puri Indah sih sudah tidak terlalu jauh, dibanding dari rumah saya *senyum*. Okeh, saya melanjutkan perjalanan menggunakan angkot Jombang-Ciledug, C01. Sampai di Ciledug, saya menyeberangi lampu merah menuju pangkalan Kopaja P16. Tadinya berpikir akan naik sampai kantor Walikota Jakarta Barat dan meneruskan jalan kaki atau naik ojek menuju Mall. Mendadak saya bertanya pada seorang bapak di sekitar lokasi.
"Pak, kalau mau ke Mall Puri, naik angkutan apa yang paling gampang ya"
"oh, naik ongkot kuning itu aja mb, C03"
Ah, saya sudah lihat angkot itu, tapi ragu karena tak satu pun penumpang ada di dalamnya. Mana sopirnya anak muda berkulit keling dengan rambut awut-awutan dan telinga beranting lebar. Apa iya angkot ini bisa mengantar saya ke sana? Jangan-jangan di tengah jalan dioper-oper atau diapa-apain. Bayangan buruk menari-nari di kepala. Argghhh.
Takut-takut saya tanya pada supir muda itu,
"ini lewat Mall Puri ga?"
"iya bu, lewat"
Saya pun naik dan sempat menunggu 5 menit. Tapi perasaan was-was kembali hadir. Saya asing di tempat ini. Saya turun angkot dan mencoba mencari orang untuk bertanya. Untungnya ada seorang petugas DLLAJR yang sedang bertugas.
"Pak, kalau mau ke Mall Puri naik apa ya yang langsung lewat di depannya". "Oh, naik angkot ini aja bu" tunjuk si bapak ke arah angkot kuning yang tadi sempat saya naiki "tuh udah langsung jalan". Perasaan saya ga enak, kog naik lagi angkot yang sama. Tapi saya berusaha menenangkan diri. Sudah 3 kali bertanya pada orang yang berbeda, masa masih belum yakin, xixixi.
Dan, tara, ternyata perjalanan ga mulus, macet hampir 30 menit di Karang Mulya. Lepas macet saya melalui jalan-jalan yang ga saya pahami. Ya sudah nikmatin perjalanan aja bersama 1 orang penumpang laki-laki berlogat Tegal dan seorang ibu yang memakai Blazer. Hingga tinggal saya penumpang seorang diri sampai juga di Lippo Mall Puri.
Saya segera menuju Atrium 2, lokasi Pameran Seni "Kreativitas Tanpa Batas". Tak sabar ingin segera menyaksikan beragam karya seni yang disuguhkan.
Coba lihat karya berikut, siapa sangka, dress yang terlihat anggun dan cantik ini terbuat dari ribuan pensil. Gaun pensil ini terbuat dari sekitar 5000 pensil Castell 9000. Merupakan karya terbaik yang dibuat oleh seniman asal Jerman, Kerstin Schulz.
![]() |
Tanz der Kreativitat, Dance of Creativity |
Tak hanya menghasilkan gaun cantik, Schulz yang biasa berkreasi dengan berbagai benda ini, juga menghasilkan kreasi lain yang turut dipajang di pameran ini. Ada Twisted (Verdreht), The Look (Der Blick), Mona Lisa, dan Charly
![]() |
Twisted |
![]() |
The Look |
Di akhir acara, Bapak Gusmayadi Muharmansyah dari Kasubdit Peserta Didik Kemendikbud, mendapat kesempatan untuk melakukan Doodling bersama Kak Rizal. Doodling adalah seni membuat kreasi dari sebuah coretan. Pak Gusmayadi dipersilahkan membuat coretan pada board yang disediakan. Coretan asal-asalan.Tak sampai 10 menit, Kak Rizal berhasil meneruskan menjadi gambar seekor bebek yang cantik.
![]() |
Coretan Pertama yang asal-asalan |
![]() |
Kak Rizal berhasil meneruskan coretan menjadi sebuah gambar bebek. |
Ssstt menurut Pak Yandra, orang tua juga bisa berkreasi bersama anak-anak dengan gaya Doodling ini. Misalnya anak yang mencoret, orang tua yang meneruskan. Atau sebaliknya, orang tua yang mencoret, anak yang meneruskan menjadi sebuah gambar. Kalau masih belum pede, coba aja datang ke Pameran ini untuk mencari inspirasi atau belajar membuat Doodling bersama Kak Rizal.
Berikut jadwal kegiatan khusus selama pameran :
* Craft Class, Colouring book, atau bermain seru di Connector Pen Pool pada 12-15 April 2016, dan 17 April 2016.
![]() |
Pojok untuk berkreasi dengan conector pen |
![]() |
Pojok Colouring Book |
* Workshop Creative Marker bersama Martha Puri pada 15 April 2016
* Workshop Membuat Komik Strip bersama Beng Rahadian dan Demo Kreatif Opti Art Magnets pada 16 April 2016
* Demo Melukis Art & Graphic bersama Sarwendah, Doodling bersama Kak Rizal, Lomba Gambar Anak "Kreativitas Tanpa Batas", dan berfoto bersama Ksatria Connpen pada 17 April 2016
Pameran Seni "Kreativitas Tanpa Batas" juga menghadirkan hasil karya seni peserta lomba gambar kategori nasional yang diadakan Faber Castell bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tak hanya melibatkan siswa usia dini, Faber Castell juga mengadakan lomba bertema Kepedulian Lingkungan yang melibatkan pemuda pemudi hingga para profesional. Karya para finalis dan pemenang akan ditampilkan selama pameran berlangsung.
![]() |
Hasil karya siswa TK & PAUD |
![]() |
Hasil Karya peserta lomba Kepedulian Lingkungan |
Selama pameran berlangsung, pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai kreasi yang dibuat oleh tim kreatif Faber Castell. Salah satunya Pinisi, kapal layar tradisional kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan khususnya, dan Indonesia umumnya. Kapal yang sudah sejak abad ke-14 berlayar dan menjelajah ke seluruh dunia. Kapal Pinisi ini terbuat dari 12.153 tutup connector pen, 897 batang connector pen, dan 1080 connector-connector.
![]() |
Kapal Pinisi dari Faber Castell Connector Pen |
Keren ya?
9 comments
Lihat foto The Look, bikin merinding. Bagus yang terakhir :)
Ihh cakep ya cuma dr pinsil warna. Mau liat ah :)
bisa ya... pensil dibikin gaun... kreatif banget, mumet banget mikirnya..
Unik banget hasil karyanya...ternyata menikmati seni kelas dunia ga harus ke luar negeri :)
Keren bangttt karya-karya seninyaaa! Aku penasaran sama doodling deeeeh mbak.
Ditunggu kunjungan baliknya :)
aduh senenangnya liat beginian, nunggu2 di balikpapan kapan ada ya
Wuah kreatif bangeeett. Ini beneran keren, kok bisa ya punya ide dan mbuat seperti ini. Acungi jempol deh :)
berasa di dunia antah berantah ya May
saya lihat foto2 ini di wall temen2, kreatif banget dan super cool
Post a Comment