Berangkat dari stasiun Serpong, langsung saya beli tiket harian berjaminan untuk tujuan stasiun Kampung Bandan yang lokasinya cukup dekat dengan Ancol. Harga tiketnya 10.000 plus biaya perjalanannya 3.000. Murah ya, Serpong - Kampung Bandan yang segitu jauh cuma tiga ribu. Berhubung kereta jalur Serpong hanya sampai stasiun Tanah Abang, saya musti nyambung kereta ke arah Jatinegara yang melewati stasiun Kampung Bandan. Dari peron di jalur 5 saya ajak Falda berpindah ke peron di jalur 2, mengikuti arus penumpang turun yang juga mau transit.
Tak sampai 10 menit, kereta arah Jatinegara muncul dan lumayan lengang, jadi saya dan Falda bisa duduk-duduk santai. Sampai di stasiun Kampung Bandan, keluar stasiun yang ke arah WTC Mangga Dua/Ancol, naik ke atas dan menyeberang ke arah peron 1. Setelah keluar, kami memilih sholat dulu karena sudah jam 12, daripada di Ancol repot cari Mushola.
Begitu keluar stasiun, jalan dari pintu keluar stasiun sampai ke jalan raya lumayan sepi. Untungnya sih jalan berdua Falda. Di ujung jalan ada jembatan untuk melintasi kali untuk sampai ke jalan raya.
Berhubung niat jalan-jalan, jadi ya saya ajak Falda jalan sampai ke pintu masuk Ancol. Lumayan deh, jalan sekitar 400-500 meter. Hahahaha. Ternyata, lokasi yang kami tuju, Ocean Dream Samudera, ada di pintu masuk timur. Akhirnya jalan kaki lagi menuju ke sana.
Bayangan saya tuh yang namanya pintu masuk timur Ancol tuh bakalan deket. Jadi, saya ajak lah Falda jalan lagi menyusuri pinggir kali Ancol. Lama berjalan kog ya ga kunjung tiba, sampai ditawari ojek sepeda maupun ojek motor berkali-kali. Ternyata jauh saudara-saudara! Sepertinya "jalan-jalan" kami itu sekitar 1 KM lebih! Ya Allah, ini kalau ayahnya tahu bisa diomelin nih, ngajak anak gadisnya jalan jauh ga naik kendaraan. Hahaha.
Untungnya sih Falda super kooperatif, ga ngeluh. Bolak balik saya tawari,
"mau berhenti ga?",
"mau naik ojek ga?"
"mau istirahat ga?"
"capek ga?"
Falda cuma jawab
"kayaknya nanggung ya bund"
Hahay, memang nanggung, lah kan belum sampai ke lokasi. Yah, mumpung masih seger, ga papa lah ya, terusin jalan sampai gerbang timur ;).
Begitu akhirnya masuk, saya ajak Falda istirahat dulu. Untung nemu semacam saung dekat parkiran. Bekal pun kami keluarkan dan makan siang seadanya yang penting kenyang dan bisa meluruskan kaki sebentar.
![]() |
Pantai Ancol |
Seneng deh liat pantai yang bersih gini. Smoga terus terpelihara ya. Ada fasilitas tempat bermain anak yang bikin betah. Walau cuma duduk-duduk nemenin anak-anak yang asyik bermain, asyik juga ditemani semilir angin pantai.
![]() |
Pantai Ancol |
"asyik ya bund, banyak mainannya"
Falda sih sudah gatal mau mencoba semua mainan di pantai itu, tapi saya ingatkan kalau kami kan mau ke Ocean Dream Samudera, lihat Lumba-lumba dan Kupu-kupu.
"kita masuk Gelanggang Samudera dulu, nanti aja pulangnya kalau sempat, main lagi di sini"
Okeh, akhirnya kami masuk ke Ocean Dream Samudera dan langsung bertemu kerumunan ibu-ibu dan anak-anak yang sedang dihibur oleh petugas. Rupanya sejak pagi ada macam-macam acara di area ini. Saya dan Falda sudah kesiangan, jadinya ketinggalan. Untungnya masih punya cukup banyak waktu untuk berkeliling area Ocean Dream yang luas itu.
Falda tertarik mencoba fish therapy gratis dan tak ragu mencelupkan kakinya ke area kolam yang banyak ikannya itu.
"ihhh geli bund, ikannya gigit-gigit"
"ayo bund, cobain"
Puas mendinginkan kaki dan bergeli-geli bersama ikan, kami menuju Rumah Kupu-kupu.
Setelah melihat-lihat kupu-kupu, lanjut ke rumah pintar, ada banyak spesimen satwa laut yang diawetkan plus nama-namanya. Ada games dan puzzle juga di sini. Lumayan kalau mau ngadem sambil nemenin anak-anak. Ada banyak buku dan tempat buat lesehan.
Rupanya, di dalam area ocean dream ini ada juga area bermain macam ayunan, panjat tali, dsb. Falda suka sekali bermain di area ini. Yang paling disukai Falda bergantung-gantung seperti ini, Apa ya istilahnya, bergantung dan pindah dari satu pegangan ke pegangan lainnya.
"bunda ga bisa naik Fal, nanti pusing"
"ga papa, Falda naik sendiri aja"
"ga boleh kayaknya kalau sendiri"
"coba dulu aja bund, siapa tahu boleh"
"Falda berani naik sendiri?"
"berani bund"
"yakin?"
"iya, Falda berani kog"
![]() |
Ubur-ubur, salah satu permainan di Ocean Dream |
Akhirnya saya coba ke petugas
"mas, anak saya pengen banget naik, tapi saya ga bisa nemenin, saya punya migrain, takutnya kalau naik nanti muntah-muntah"
"ga papa bu, naik aja"
"aman ya mas?"
"aman kog bu"
Ah, akhirnya Falda bisa naik dan dipasangkan seat belt. Karena tak tega membiarkan Falda sendirian, si petugas pun memanggil temannya, seorang petugas perempuan untuk menemani. Alhamdulillah, baik banget ini petugasnya :).
Selesai berayun-ayun, kami langsung menuju ke pertunjukan Singa laut. Kebetulan memang sedang ada pertunjukan Singa Laut. Lumayan terhibur dengan penampilan singa laut dan pelatihnya yang lucu. Pintar sekali pelatihnya merancang adegan. Pengunjung tak hanya terhibur melihat kepintaran sang Singa Laut, tapi juga tertawa geli mendengar dialog-dialog kocaknya.
Buat yang mau nonton pertunjukan Lumba-lumba, Singa Laut, atau Theater 4D, simak jadwal ini yaa. Jangan sampai ketinggalan, hahaha. Saya sempat ga merhatiin jam-jam pertunjukan ini, jadi aja terlewat pertunjukan Lumba-lumba.
Okeh, puas wara-wiri di dalam Ocean Dream, kami pun memutuskan pulang. Hari sudah menjelang sore, khawatir kereta sulit kami dapat jika pulang malam. Eh, kog ya di dekat pantai kami bertemu dengan seniman pantomim ini. Takjub melihat kemampuannya yang hanya duduk bersila di atas ketinggian hanya dengan bertumpu pada satu tongkat ini saja, saya meminta Falda untuk foto bersama si seniman. Ada yang sudah pernah bertemu seniman ini?
Nah udah selesai urusan jalan-jalan, giliran pulang nih bingung. Gimana caranya sampai stasiun lagi. Rasanya membayangkan pulang berjalan kaki menyusuri jalan yang tadi kog ya rasanya ga sanggup. Jauh booo, hampir 2 KM. Mau naik ojek juga ga tahu nyarinya ke mana. Akhirnya saya bertanya ke petugas security untuk bertanya arah Pintu Barat. Rupanya petugas paham banget kami sedang kebingungan mencari jalan keluar sekaligus cara keluar. Hahahaha
"ibu jalan ke arah pintu masuk Gondola, di sana ada Bus Wara Wiri gratis yang bisa mengantar ibu sampai ke Pintu Barat"
Ahhhh, surga banget. Terbantu sekali sama si bapak petugas security yang baik banget ini. Seandainya si bapak itu cuma menunjukkan arah Pintu Barat tanpa menyebutkan cara mudah kami bisa naik kendaraan, bisa 1 jam saya sampai di sana :).
Dengan penuh semangat merasa menemukan oase, saya langsung menuju arah yang ditunjuk dan langsung girang begitu menemukan pemberhentian bus ini.
![]() |
Bus Wara Wiri Gratis |
Penggemar bus ini ternyata banyak juga. Saat bus ini datang, langsung diserbu pengunjung yang juga mau pulang. Mungkin karena sudah sore jadi peminatnya banyak. Kami tak kebagian tempat duduk. Bus sudah penuh dengan penumpang yang juga menuju pintu barat. Sebagian lain menuju halte busway.
Nah, ini adalah rute bus Wara Wiri Gratis dari pintu Barat maupun pintu Timur.
Keluar pintu Barat saya pun lanjut lagi jalan kaki menuju stasiun. Hahaha. Walau sudah cukup capek, Falda masih mau diajak jalan menuju stasiun. Sebagai kompensasi, saya ajak Falda "jajan" siomay dekat jembatan. Siomay itu kami minta bungkus, supaya bisa makan sambil jalan. Buat pengganjal lapar maksudnya. Maklum, saat itu sudah menjelang maghrib. Perjalanan pulang masih cukup panjang, takut nantinya kami tak bisa makan di kereta.
Ini adalah jembatan penghubung antara jalan raya menuju stasiun Kampung Bandan.
Sore menjelang maghrib, kami kembali berada di stasiun Kampung Bandan, menuju arah pulang ke stasiun Serpong. Kami tinggal membayar harga perjalanan pulang saja, Kampung Bandan - Serpong, 3000. Tiket yang tadi kami beli saat berangkat, kami serahkan pada petugas loket untuk diisi ulang.
Lumayan lama menunggu kereta dari arah Jatinegara, hampir 30 menit kami menunggu. Eh, saat kereta datang, masih menunggu lebih dari 15 menit menunggu kereta berangkat. Mana berdiri pula. Duuhh, sudah capek di jalan, masih berdiri pula di kereta :).
![]() |
Halte Kampung Bandan |
Untungnya sih di kereta berikutnya, Tanah Abang - Serpong, kami mendapat tempat duduk. Mungkin karena hari libur dan sudah maghrib, kereta tak terlalu ramai.
Sore itu kami pulang dengan membawa berjuta kenangan. Falda pun bisa tertidur pulas.
Sampai di stasiun Serpong, tiket harian berjaminan yang tadi digunakan, kami kembalikan untuk mendapatkan kembali uang jaminan 10.000/tiket. Lumayan kan uangnya bisa buat jajan minum :).
11 comments
Waaaaah ini sih jalan-jalan sambil quality time sama bunda ya Faldaaa. Capek-capek seruuu. Hihihi. Makasi sharingnya ya Bundaaa
Wah seru naik kereta, pernah mencoba sebelumnya tapi Babam tantrum melihat tiap pintu kereta terbuka... jadi kepingin mencoba lagi...
Wah, Falda hebat euy mau jalan kaki jauh. Biasanya kalo diajak jalan-jalan anak kecil kan rawan rewel. Apalagi kalo udah capek.
Seru ya naik kereta.. Bus wara wiri ini belum ada pas th 2008 kami ke Ancol, atau sayanya yang kudet ya.. hihihihi.. makasih infonya mba..
Lumayan ngilangin pegel abis jalan tuh fish therapynya hehehe
asyik ya mbak..boleh percaya boleh tidak, sampai saat ini saya belum pernah masuk ancol hihi kasian ya :D
ternyata dari stasiun kampung Bandan lama juga ya perjalanannya. Biar bagaimana pun namanya jalan-jalan ya mmgvhrs jalan ya, untung terbayar dgn serunya Ocean Dream :-)
naik apapun itu yang penting bisa nyampek tujuan yang diharapkan. sipppp ;-)
Wah pasti seru ya mba. Plus pake capek karna lumayan jauhm ngantri busway sayangnya ga seperti ngantri kereta yg lebih banyak... Falda keren bisa tahan dan enjoy.. :-)
jalan2 berdua yg mengasyikan menambah kedekatan dgn anak :)
Post a Comment