Josephine, Pear Australia yang Manis Nan Legit

Josephine, Australian Pear Nan Manis dan Legit. Josephine? Kog seperti nama orang? Hahaha. Iya, seperti nama orang, padahal ini hanyalah nama varian Pear asal Victoria, salah satu negara bagian di Australia sana.

Dari namanya, Josephine Pear, yang terdengar sangat manis, rasanya pun semanis madu *ahay lebay*. Beneran manis, sueer, kayak saya *siapin kresek*. Manis dan legit. Itu sensasi awal yang saya dapatkan pada gigitan pertama. Sempat underestimate sih awalnya. Saya ga terlalu suka pear karena biasanya berserat kasar. Lebih suka mangga atau pepaya yang lembut. Hahaha. Tapi Pear yang satu ini ternyata lembuuut sekaliiii. Daging buah pear ini berbeda dengan pear kebanyakan yang umumnya berserat agak kasar. Daging buahnya lebih halus dan lembut. Masih terasa ada seratnya sih, tapi lebih haluuuuuus. Mirip daging buah jambu biji merah. Lembut, legit plus manis.


Josephine Pear
Josephine Pear
Kalau lihat penampakannya sekilas sih memang mirip dengan varian pear lainnya, tapi Josephine Pear ini ciri khasnya ada di warna hijau cerahnya. Bentuk umumnya membesar di bagian bawah dengan warna yang umumnya hijau.

Ada banyak varian Pear asal Australia, salah satu yang baru dikenalkan ya Josephine Pear. Kebetulan di Australia sedang berlangsung musim buah Josephine. Tak heran pear ini muncul di Indonesia.

Saya baru tahu di Australia pun mengenal musim buah. Ada musim-musim buah pada waktu-waktu tertentu. Musim Josephine Pear berlangsung mulai April sampai September. Selain Josephine, ada Anggur dan buah lainnya yang juga sedang berlangsung selama musim ini. Selain waktu tersebut, buah-buahan ini sulit didapatkan.

Itu sebabnya, PT. Laris Manis Utama selaku distributor buah-buah import asal Australia, sengaja mendatangkan buah ini saat musimnya. Sementara Transretail Indonesia menangkap peluang ini dan khusus membuka counter Now! In Season di berbagai gerai Carefour di seluruh Indonesia.



Counter Now! In Season di Transmart retail (Carefour)
Counter Now! In Season di Transmart retail (Carefour)

Menurut Brett Stevens, Commisioner for Goverment of Victoria Australia untuk Indonesia, kualitas tanah yang baik, ketersediaan air yang bersih, regulasi pangan yang ketat, serta praktek pertanian yang inovatif menjadikan buah-buahan produksi Australia begitu segar dan baik kualitasnya. Ketatnya pemerintah Australia dalam menjaga mutu proses pertanian mulai dari penanaman, panen, hingga pengemasan, menjadikan buah-buahan lokal Australia diakui sebagai produsen buah dunia. Panen benar-benar dilakukan ketika buah sudah masak di pohon dan segera didistribusikan dengan cepat ke berbagai negara. Itu sebabnya rasanya segar dan legit.

Pada acara peluncuran Josephine Pear di Transmart Carefour Cempaka Putih pada 30 April 2016 lalu, dihadirkan pula Andre Hehanusa yang menyanyikan lagu-lagu andalannya seperti Bidadari, KKEB, dan Kuta Bali yang disajikan dengan gaya semi jazz.


Penampilan Andre Hehanusa
Penampilan Andre Hehanusa


Tak hanya menghadirkan penyanyi, peluncuran buah ini pun menghadirkan chef muda berbakat, Yuda Bustara. Chef Yuda membagikan trik membuat Anggur Australia rasa soda. Hah? Yaaaa, Anggur bisa lho dibuat berasa soda.


Demo masak bersama Chef Yuda
Demo masak bersama Chef Yuda



Awalnya sih ga percaya, gimana bisa itu anggur kog rasa soda. eh pas nyobain sendiri, beneran euyy, anggurnya terasa ada sodanya. Seperti dicelupin soda. Padahal bukan.

Resepnya mudah aja ternyata,
1. Pilih anggur Australia mana saja yang segar kira-kira 500gr, bersihkan
2. Siapkan dry ice 1 kg dan ice box
3. Masukkan buah Anggur dan dry ice ke dalam ice box, tutup rapat dan diamkan semalaman
4. Buah Anggur sudah berubah menjadi bersoda, langsung konsumsi. Jika tak langsung dikonsumsi, efek soda akan menghilang dalam 15 menit

Keren kan?

Mau coba?

4 comments

Keke Naima said...

mungkin itulah kenapa saya suka soda yang rasa anggur. Karena paling enak hehehe

@zataligouw said...

ahh iya enak tuh anggur rasa soda, udah nyobain juga...

astin said...

aku suka banget pear Mbak, apapun pearnya aku makan, hehe apalagi yang kek nama cewe ini.

Diah Dwi Arti said...

sering mikir mbak. kalo beli buah berkulit yang bisa dimakan, inginnya makan sekulit-kulitnya. tapi katanya buah itu disiram klorin. jadi ragu. tapi banyak nekatnya sih soalnya tanggung kata hati saya. lagipula enak.

kalau pear saya selalu berhenti di dekat tengahnya. soalnya suka masuk ke gigi-gigi bolong saya. :'(