![]() |
Salah satu sudut Beer Garden Jakarta |
Ketika salah satu bank nasional merubah interiornya, saya tertarik mengamatinya. Sengaja saya datang ke berbagai kantor cabangnya untuk sekedar menyetor atau mencetak buku tabungan sambil memperhatikan apakah desain yang diterapkan hanya bersifat lokal atau nasional. Ternyata nasional boo, hampir semua cabang sama "nada"nya.
Saat datang berkunjung ke Warung Upnormal beberapa bulan lalu, saya juga mengamati interiornya yang unik dan bertema pop art. Desain unik di Oasis Restaurant yang klasik, atau Baileys and Chloe yang romantis pun tak luput jadi perhatian. Seringkali saya bertanya dalam hati, cafe dan resto ini, memakai jasa desain interior profesional atau desain sendiri? Kalau lihat desain kece-kece gitu jadi bikin saya pengen nanya sekaligus minta didesain. Hahahaha.
Sebuah karya desain yang cantik, baik itu rumah, apartemen, gedung perkantoran, cafe, restoran, atau bahkan barbershop, biasanya lahir dari tangan seorang desainer handal. Mereka tak hanya jago menggambar atau membuat ilustrasi, tapi juga membuat konsep dan mewujudkannya menjadi sebuah karya yang cantik.
![]() |
Salah satu desain dapur di Gading Greenhill |
Saya sendiri saksi bagaimana sebuah karya seni desain interior lahir dari sebuah konsep gambar. Alm adik saya sering begadang demi membuat sebuah konsep desain. Ketika konsep tersebut disetujui, baru lanjut ke perwujudan gagasan. Mulai pemilihan bahan, pembuatan pernik desain yang sesuai seperti meja kursi atau lemari, hingga penataan interior dengan tambahan detail di sana sini sesuai konsep desain yang sudah dibuat.
Beda kog hasil karya seorang arsitek dan desainer interior profesional dengan orang awam. Mereka yang sudah dibekali ilmu desain ini memang ga bisa dibilang main-main teknik mendesainnya. Maklum lah yaa, sekolahnya juga bukan setahun dua tahun kan. Mereka paham betul detail-detail sebuah lukisan terlihat cantik diletakkan di sudut mana, warna kursi seperti apa yang pas dengan desain tertentu, tanaman apa yang cocok untuk sebuah desain, dsb. Soo, kalau mau coba mencuri ide atau mencontek gambar seorang desainer, tetap aja ga akan bisa sebagus desainer aslinya. Hahahaha. Ini diakui betul oleh perajin lemari yang jadi partner alm. adik saya. "Saya sih bisa aja buat lemarinya, tapi kalau ga pakai gambar dan instruksi dari pak Fajar, hasilnya ga akan bagus".
Rupanya, banyak yang menyadari hal ini. Tak heran, sekarang ini jasa desainer interior dan arsitek makin dibutuhkan. Walau cost menjadi lebih tinggi, tapi karya mereka tetap dibutuhkan. Jika hasil yang didapat sepadan, kenapa tidak, ya kan? Dan ini yang membuat jasa mereka semakin banyak dicari. Sayangnya, banyak pula yang kesulitan menemukan "penjual jasa" yang mereka butuhkan. Para desainer interior dan arsitek profesional ini tersebar di mana-mana. Kerap kali membuat calon pemakai jasa kebingungan mencarinya. Kalau pun ada, belum tentu desainnya cocok dengan style yang mereka inginkan.
Berangkat dari latar belakang itulah, diluncurkanlah bluprin.com, direktori Portofolio Online yang menampilkan karya arsitektur dan interior desain dengan cara yang unik. Melalui Bluprin, pemilik rumah di Indonesia dapat mencari inspirasi, mengekplorasi proyek dengan 360 Virtual Tour, serta menemukan arsitek dan interior desainer melalui internet.
"Kebanyakan orang masih bergantung pada rekomendasi yang belum tentu cocok bagi mereka. Itulah alasan kami memulai Bluprin, agar desain yang berkualitas terakses bagi masyarakat” ujar Ricky Cahyadi, salah satu penggagas bluprin.com.Lahirnya Bluprin terinspirasi oleh portal Archdaily dan Houzz. Visi Bluprin adalah membantu masyarakat terhubung dengan profesional yang tepat dan mewujudkan proyek impian mereka, baik itu rumah, kantor, retail, restoran, dan proyek lainnya.
Acara peluncuran portal ini diadakan pada 4 Juni 2016 di Conclave Auditorium, dihadiri oleh berbagai biro arsitek dan desainer interior baik dari Jakarta maupun Bandung.
Tim bluprin terdiri dari beragam latar, mulai web developer, arsitek, fotografer, hingga internet marketing. Mereka bekerja sama untuk menghasilkan portofolio berkualitas melalui karya fotografi dan 360° Virtual Tour. Masyarakat bisa ‘merasakan’ ruang secara langsung, sehingga bisa lebih memahami gagasan desain dari karya arsitektur maupun interior desain.
Sayangnya portal web desain ini baru ada sekarang. Andai dulu sudah ada, tentu alm. adik saya tak akan kesulitan menampilkan portofolio karya-karya desainnya di sini dan menemukan orang yang sevisi dengan ide-idenya. Ahhhh, maafkan saya jadi melow.
Yang pasti sih, portal bluprin.com ini bisa jadi solusi banget buat yang membutuhkan jasa desainer interior maupun arsitek yang cocok. Tinggal ceki-ceki desain yang cucok, langsung hubungi deh desainernya.
![]() |
Salah satu sudut di Fat Straw Cafe yang dimuat di Bluprin |
Buat para desainer interior maupun para arsitek profesional, pasang deh portofolio-portofolio kerennya di sini, biar kami-kami ini punya banyak pilihan. Hahahaha. Yaa, maklum lah, selera orang beda-beda kan. Cucok dengan desain yang ini, tapi tak cucok dengan detail yang itu. Sreg dengan detail yang itu, tapi tak suka dengan desain yang inu. Haish, banyak maunya. Hahaha. Ayo donk, biar nambah bahan referensinya *ungkapan hati penyuka desain yang belum kesampaian*
26 comments
Interior sebuah ruangan memang berpemgarih ya mba terhadap banyak hal. Termasuk untuk mood org2 yg ada di dalmnya. Sayangnya ga banyak nih yg kaya Mba Maya yg kepikiran gmn dan berapa lama desainnya. Banyak sih yg suka nikmati aja... bagusbjuga ada situs ini ya jadi ada referensi buat cari desainer...
Sama mbak.. aku juga suka banget meratiin detail interior kalo ke cafe ato hotel. Maklum.. cita-cita jadi desainer interior gak kesampaian hehehe
Saya juga suka mengamati interior.. Tapi ga sampai sedetail Mba Maya.. Hehe
Ternyata njlimet banget ya prosesnya
aku pun begitu, pasti mata langsung tertuju pada interior. Salut banget sama desaigner yang minimalis2 gituh deh Mak
walah telat nih taunya, coba dari kemarin-kemarin pas bangun rumah jadi tau deh mau di design kaya apa termasuk warna ruangan
Pasti ada rasaa sedih ketika menulis ini ya mbak. Karena ada ada kisah almarhum Fajar di dalamnya.
Karyanya sangat bagus.
Oh ya, selamat atas lahirnya Bluprin.
Di Jepara banyak designer dan architek mebel, lhi Mbak. Mereka tahu cara membuat mebel bagus dan fungsional
Baca tulisan oasis resto kok jadi kangen makan disana yg muahal itu hua hua
Klo makan di resto2 atau cafe itu kt ga cuma bayar makanan sih ya tapi bayar suasana. Mostly suasana jd pertimbangan bgt milih resto apalagi klo utk berlama2
Bluprin dari blue print namanya ya? Aku suka kagum kalau ada tempat yg desainnya unik :D
Wah... desain interiornya di tempat tidur itu ciamik mbak. bagus skali loh hhee
Naahh iya, interior yang cozy biasanya akan bikin betah yaa. Makanya ga heran kalau bbp cafe rela bayar desainer interior profesional demi kenyamanan. Kalau pengunjung nyaman kan bikin betah berlama2 dan jajan lebih banyak. Hahahaha
waahhh, citamu2 jadi desainer interior? sayang ga kesampaian yaa. interior rumahmu musti apik :)
Lebih njelimet dari yang saya ceritain malah hahah
iyah mak nchie, aku pun suka yang minimalis, ga riweuh ya lihatnya :)
kalau ada yg sedang bangun rumah bisa direkomendasikan tuh ev
Iyaaa mb, lumayan sedih, apalagi ada proyek alm yang sedang dalam proses penyelesaian :(
partner alm. adikku itu perajin mebel jepara mb, mereka memang jago2 membuat mebel bagus dan fungsional, tapi urusan penataan interiornya atau membuat design2 tertentu tetep aja nyerah :). Itu kebetulan perajin yg aku kenal ya, ga tahu kalo perajin yg lain :)
hahaha, mahal dan mewah yaaa, berasa istimewa gitu
Nah iya, suasana pengaruh juga ya. Itu salah satu yang jadi pertimbangan buat berlama-lama di suatu cafe
betuuul pril
iya, keren ya. hasil karya desainer interior biasanya penataan semacam itu
interior memang bisa mempengaruhi suasana hati. Apalagi kalau yang instagramable. Bawaannya pengen foto-foto melulu
Iya, makanya perlu digarap serius ya
Iya, makanya perlu digarap serius ya
Sebuah ide memang mahal harganya. Sebanding dengan input yang diperoleh pemakai jasa.
Post a Comment