Kemasan Yang Merebut Hati Konsumen

"Bund, beliin itu donk" tunjuk Falda ke sebuah rak minuman.
"Yang mana sih?" tanya saya kebingungan.
"Itu lho bund yang botolnya ada gambarnya itu"
"Lho itu kan air putih biasa aja Fal"
"Iya bund, tapi botolnya lucuuu"
Hmm..aku lirik sekilas botol itu dan mengintip harganya.
"Harganya juga ga murah-murah amat Fal"

Sebagai emak-emak yang perhitungan, Falda ga berhasil merayu saya untuk membelikannya "botol minuman" yang lucu itu. Mungkin lain ceritanya kalau suami yang saat itu diminta.

Falda mungkin hanya satu dari sekian banyak orang yang tergiur dengan "kemasan lucu".  Tak jarang, justru "kemasan lucu" ini lah yang lebih banyak menarik minat dan mendorong keputusan membeli konsumen yang visual. Lihat kemasan lucu, dorongan untuk membeli mendadak muncul dan menguasai pikiran. Kalau ga dibeli, bayangannya akan muncul di kepala terus menerus sampai berhasil dimiliki.

Makanan jika disajikan seperti ini jadi menarik kan?
Makanan jika disajikan seperti ini jadi menarik kan?

"Packaging (kemasan) yang menarik sekarang ini jadi jauh lebih penting, terutama bagi konsumen digital. Dengan kemasan yang menarik, brand tidak perlu effort terlalu besar. They will sell itself" jelas Tuhu Nugraha, pakar Digital Marketing.
Talkshow The Connected Consumer
Talkshow The Connected Consumer

Yap, di saat semua orang terhubung di era digital ini, kemasan yang menarik akan lebih "menjual" ketimbang produknya sendiri. Dengan kemasan yang menarik, orang lebih cenderung membeli, walau harganya lebih mahal.

Malah kadang, kemasan limited edition disimpan dan dikoleksi. Bener ga?

Haaa, saya jadi ingat pernah menyimpan sebuah botol minuman yang kemasannya unik. Botol ini sering jadi background atau salah satu properti foto yang saya buat untuk sosial media.

"Konsumen sekarang mudah sekali dipengaruhi secara visual. Melihat kemasan lucu, foto, upload. Begitu muncul di sosial media, bisa jadi viral dan banyak yang beli. Tak jarang, kemasannya dikoleksi" lanjut Tuhu Nugraha.

Pentingnya kemasan yang menarik ini juga diamini oleh Cynthia Tenggara, owner Berry Kitchen, pelopor online katering di Indonesia. Menurut Cynthia, pihaknya sangat memperhatikan sisi kemasan ini sebagai salah satu yang perlu menjadi fokus perhatian.

"Tiap beberapa waktu, kami mengganti kemasan. Kadang desainnya kami sesuaikan dengan momen, misalnya tujuh belasan, natal, dsb. Kami menyadari, dalam industri makanan, bukan hanya rasa yang bisa membuat bosan, tapi kemasan yang itu-itu saja dan monoton"

Iya juga sih, makanan dan minuman dengan kemasan yang memikat hati, pasti bikin konsumen jatuh cinta. Tertarik untuk membeli, trus pajang-pajang, foto-foto, pamer di sosmed.

Nah, perubahan perilaku konsumen di era digital ini rupanya sudah dipelajari oleh Tetra Pak, melalui Tetra Pak Index 2017. Tetra Pak Index edisi ke-10 ini mengusung tema "The Connected Consumer", berusaha menggali lebih jauh dunia digital dan konsumen online, bagaimana mereka terhubung dengan brand makanan dan minuman.


"Pengguna internet di Indonesia didominasi generasi millennial dan generasi Z yang lahir di era digital yang menjadikan dunia online sebagai bagian sehari-hari. Penting bagi brand untuk memikirkan strategi yang tepat dalam mempengaruhi keputusan pembelian mereka" ungkap Gabrielle Angriani, Communication Manager Tetra Pak Indonesia pada 20 September 2017 lalu di Emerald Room, Fairmont Hotel, Jakarta.

Hm, pantes saja ya sekarang banyak brand yang memikirkan soal packaging (kemasan) ini. Coba aja lihat kemasan makanan dan minuman sekarang ini banyak yang lucu-lucu.

Bahkan saya perhatiin nih, sekarang banyak banget brand yang memikirkan kemasan yang "travel friendly". Ga cuma untuk kemasan makanan dan minuman, bahkan kemasan kosmetik mau pun obat-obatan pun dibuat dengan gaya yang ramah bagi pelaku jalan-jalan. Mulai botol yang kecil dan mudah dibawa-bawa atau kemasan minyak angin yang bisa dijadiin gantungan kunci! Hahaha, bikin saya jadi pengen berlibur dan beli tiket masuk SeaWorld.

Tetra Pak Indonesia juga rupanya ga sekedar bertindak sebagai perusahaan pengemasan, tapi juga sebagai konselor. Ga cuma puas terima order dari konsumen, tapi juga memberikan saran jika dirasa ide dari konsumen kurang pas dari sisi branding.

Dengan adanya Tetra Pak Index ini, konsumen jadi punya gambaran trend kemasan yang disukai konsumen masa kini. Perubahan digital yang makin cepat, dengan cepat mengubah perilaku konsumen kini. Kalau dulu ya beli-beli aja, sekarang bergeser. Cari informasi dulu via online, referensi produk sebelum, selama, maupun setelah pembelian.

Ulasan konsumen di media-media online cukup berpengaruh pada keputusan membeli masyarakat masa kini. Melihat konten produk di sosial media dengan kemasan menarik, akan dengan mudah membuat konsumen tertarik untuk membeli dan "pamer".

Jika satu dua orang dengan pengikut banyak "pamer", besar kemungkinan para pengikutnya akan terpengaruh untuk membeli dan "pamer" juga. Sebuah gerakan luar biasa kan? Brand tak perlu keluar uang terlalu banyak untuk memasarkan produknya, dengan kemasan yang menarik, produk akan memasarkan dirinya sendiri bersama masyarakat yang semakin digital!

Begitulah, sekarang ini brand ga bisa lagi main-main dengan kemasan produknya. Brand perlu memikirkan kemasan yang merebut hati konsumen. Kemasan yang merebut hati konsumen, akan mudah diingat sepanjang masa, akan lebih mudah dalam branding dan bisa jadi akan dikoleksi oleh penggemarnya. Right?

So, buat teman-teman yang sedang atau akan berbisnis makanan mau pun minuman, jangan lupa memikirkan kemasannya ya.

6 comments

Khoirur Rohmah said...

IA nih, aku dulu juga sempat ketagihan ngoleksi botol minuman yg bentuknya unik.
Dari kemasan, langsung terdorong buat beli, hehee
apalagi klo unik dan kemasannya bener2 menarik, hee

Novitania said...

Aku dan anakku banget tuh, mau beli sesuatu liat kemasaannya dulu hihihi. Tapi emang packaging yang menarik itu yg bikin jatuh hati hihihi

Leyla Hana said...

Kemasan Tetra Pax banyak dipake produk2 terkenal ya.

Tika Samosir said...

Iya seh aku juga kalau beli sesuatu kemasannya menarik pasti dibeli. Langsung kepikiran teknik pembuatannya pasti teliti.

Mbak Avy said...

kalau kita kenalan sama org aja yg di lihat kan jg penampilannya...setuju kan mbak hehehe

Adi Pradana said...

Kemasan jadi salah satu strategi pemasaran yang perlu diperhitungkan