Semakin Belajar, Semakin Merasa Kurang

Pernah merasa ga sih, kog belajar rasanya ga jago-jago. Malah yang ada, makin dipelajari, makin terasa banyak kurangnya. Itu lah yang saya rasakan tiap kali belajar sebuah ilmu. Baru belajar satu hal, rasanya masih kurang, kayaknya perlu belajar yang lainnya juga sebagai penunjang. Itu yang membuat saya selalu merasa ga expert.

Ada banyak hal yang ingin saya pelajari dan masih akan selalu ingin saya tambahkan dalam list.


Food Photography

Blog Advencious yang saya tujukan untuk tulisan-tulisan berniche Kuliner, Travel, & Leisure karena suka dengan makanan ini membuat saya berusaha untuk terus meningkatkan skill. Satu hal mutlak yang penting untuk menunjang hal itu adalah dengan belajar Food Photography. 

Belajar Food Photography ini perlu saya pelajari, supaya bisa mengambil foto kuliner yang bagus, menarik, sekaligus menggugah selera. Bagaimana mengambil gambar dengan angle pas, pencahayaan yang tepat, sudut pengambilan yang menarik, hingga menyusun komposisi, dsb. 

Masih jauh perjalanan saya untuk bisa mencapai ini. Karena ya itu tadi seperti saya sebut di atas, kog ya semakin belaajar, rasanya semakin kurang. Pengen belajar food photography, kog ya saya jadi merasa perlu juga belajar tentang Photography secara umum. Kenapa perlu belajar photography secara umum? Ya, ini jalan utama untuk belajar food photography. Gimana bisa paham food photography kalau istilah apperture aja saya ga paham? Gimana mau paham foto kuliner yang baik kalau menentukan ISO aja masih gagap?

Food Styling

Ini salah satu bagian ilmu Food Photography yang ingin saya pelajari. Sebuah foto yang menarik, tak bisa lepas dari penataan lay out yang cantik. Setelah belajar sedikit-sedikit tentang food photography, saya menyadari, saya perlu juga mempelajari ilmu yang satu ini, Food Styling. 

Bagaimana mengatur tata letak makanan, memadukan warna background dengan warna makanan, menentukan properti apa saja yang perlu digunakan, bagaimana menyusun dan menata berbagai properti, hingga menentukan tema yang tepat secara keseluruhan. Hal seperti ini perlu dipelajari secara detail supaya hasil foto kuliner juga jadi maksimal. Tampak menarik sekaligus menggoda.

Ilmu tentang Food Styling ini belum terlalu banyak beredar di Indonesia, karena umumnya orang hanya belajar ilmu Food Photography saja. Tak heran, tak terlalu banyak ahli Food styling di Indonesia, hanya ada beberapa saja. Padahal profesi yang satu ini banyak dibutuhkan di bidang kuliner. Salah satu yang cukup terkenal adalah mas Puji Purnama yang sudah malang melintang selama 15 tahun menggeluti profesi sebagai Food stylist. Ada juga mba Vania Samperuru, beberapa kali juga mendapatkan kesempatan sebagai food stylist.

Haaaa, siapa tahu kan bisa jadi next food stylist? *ehhh. Ngimpi loe may, foto makanan aja masih acak adul, kamera aja masih gagap. Huhuhuhu.

Begitulah, semakin banyak belajar, saya justru merasa semakin banyak yang mustinya saya pelajari. Sebenarnya masih banyak wishlist ilmu yang mau saya pelajari terkait blog, tapi kog rasanya ga abis-abis ya?

7 comments

bundayati.com said...

May, ini Bunda Banget, semakin belajar keknya semakin banyak yang harus dipelajari. Apalagi bunda cuman berbekalkan dari Paman Google yg pake kode2 buat yg udah mahir ngeblog. Alhasil bljr gak klar2 a.k.a. newbie trus.

Ani Berta said...

Tapi kalau belajarnya konsisten ada kepuasan tersendiri Mba :D

Maya Siswadi said...

Itulah bunda, rasanya semakin dipelajari, kog ya ga merasa semakin expert, malah semakin perlu nambah ilmu terus

Maya Siswadi said...

Iya teh, puas udah belajar, walau rasanya ga pernah puas belajarnya

mpo ratne said...

Yg penting ngerti dasar nanti tinggal belajar lagi dan kalau udah tabungan yg banyak. Bisa beli kamera canggih. Amiin.


Et dah siapa ane. Wong foto aja sering goyang. ��

miss dapur said...

Bikin orang ngiler ngelihat foto itu yang sukar. Yuk ah belajar

Ransel Peri said...

akhir tahun kemarin aku sengaja beli kamera dari hasil tabungan biar bisa belajar lebih serius tentang food photography. Moga bisa kontinyu deh :D