Walau lokasinya nun jauh di daerah BSD, nyaris ke Cisauk, kabupaten Tangerang, tetap saja antusiasme pengunjungnya luar biasa. Padahal daerah ICE BSD ini tak ada angkutan umum, kecuali shuttle gratis yang disediakan penyelenggara.
Sabtu siang itu sengaja saya ke stasiun Rawabuntu, stasiun terdekat yang mudah dijangkau, sekedar ingin menjajal shuttle gratis yang disediakan penyelenggara GIIAS 2018. Ternyata bukan cuma saya yang sedang menunggu. Ada puluhan orang yang juga sedang menanti dengan wajah gelisah. Mereka rata-rata datang berombongan. Ada yang sama teman-teman, ada yang sama anak-anak, ibu bapak, atau bersama pasangan.
Jika melihat pengumuman di papan, harusnya sih shuttle datang tiap jam, mulai jam 10 pagi. Tapi rupanya, tanpa jadwal khusus. Shuttle bisa datang kapan saja. Setelah melewati 3 shuttle yang penuh, saya perhatikan, dalam 10-15 menit sekali, ada 1-2 shuttle yang datang menjemput hingga ke dalam parkir utara stasiun Rawabuntu itu.
Sampai di GIIAS 2018, saya mengamati antusiasme pengunjung yang datang beramai-ramai. Saya takjub. Tiket weekend 100.000 per pengunjung kog kayaknya terasa murah. Kalau 1 keluarga mengajak 5 orang, berarti mereka kan merogoh kocek 500ribu. Ckckck, demi menonton pameran mobil? Hm, entah lah. Saya lupa juga menanyakan mereka satu per satu.
Besok kalau dapat kesempatan ke GIIAS 2018 lagi, saya mau tanya pengunjungnya ahh. Apa yang menyebabkan mereka rela merogoh kocek 100.000 demi menyaksikan pameran mobil. Jiaaah, iseng banget ga sih. Tapi asli ini bikin penasaran, secara saya perhitungan banget sama uang 100.000. Buat dapetinnya pontang panting boo, hahaha.
Oke, singkat cerita, saya pun "parkir" dulu di booth Mobil 123, niatnya sih mau ikut kuisnya. Tapi berakhir takjub lihat salah satu pengunjung berhasil dapat hadiah handphone Samsung J7 Prime! Duh ya Allah, saya mupeng. Handphone saya sudah sering hang. Padahal segala aplikasi juga udah dihapus. Ya, maklum lah ya, handphone jadul ram 1Gb. Masih bagus sanggup diajak "kerja". Bisa tetap digunakan saat deadline kerjaan datang *curhat detect. Ya, mudah-mudahan dapat rejeki handphone lagi ya *aamiinkan saudara-saudara.
Puas berkeliling area GIIAS 2018 yang super luas, dari hall 1 sampai hall 10, saya akhirnya ke boothnya Wuling yang saat itu sedang memamerkan Wuling E100.
Wuling E100 ini kabarnya laris manis di negara asalnya sana, Tiongkok. Mobil kecil mungil bermuatan 2 orang ini merupakan mobil listrik berdaya tahan 9 jam, atau jarak tempuh 200 km. Sayangnya, mobil ini belum bisa masuk ke Indonesia karena adanya beberapa regulasi yang harus dipenuhi. Ya, sabar-sabar aja menunggu kabar ya. Mobil lucu ini kan cucok buat jalan-jalan ke mall atau pasar berdua Falda. Buat yang ngantornya biasa pakai mobil sendirian, keknya lebih cucok naik ini. Atau emak-emak yang antar jemput anak sekolah, bisa pilih ini juga buat alternatif.
Selain mobil kecil itu, Wuling rupanya juga memajang SUV yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, entah di akhir tahun 2018, atau awal tahun 2019. Sport Utility Vehicle ini rupanya dinanti banyak orang. Itu ga sengaja saya temukan saat lagi buka-buka instagramnya Wuling. Banyak komen-komen penggemar Wuling yang menanyakan kapan Wuling akan meluncurkan seri SUV tersebut. Rupanya penggemar Wuling di Indonesia menantikan mobil berukuran sedang berkapasitas 4-5 orang.
Wuling & Mobil Low MPV
Walau pemain baru di Indonesia, Wuling motor cukup serius menggarap pasar Indonesia. Buktinya, mereka langsung membuat pabrik di Cikarang dan mendirikan hingga 80 dealer di seluruh Indonesia, hanya dalam jangka waktu 1 tahun. Ini bukti keseriusan Wuling berinvestasi di Indonesia. Wuling ingin memerikan pelayanan after sales yang baik, garansi yang membuat pelanggan tenang.
Pantas saja lah jika penjualannya berhasil mencapai 14.000 unit dalam 1 tahun. Prestasi ini pun sampai diganjar penghargaan Rookie of the year (2018) oleh majalah mobil motor.
Padahal, hasil penjualan segitu banyak, cuma dengan 2 jenis mobil MPV aja lho ya. Confero dan Cortez. Jenis mobil segala aya, alias multi pusposed Vehicle ini dibanderol di kisaran harga 130 jutaan, sampai yang paling mahal di kisaran 200 jutaan saja. Mobil MPV murah.
Wuling tampaknya tahu betul, masyarakat Indonesia ini rata-rata keluarga besar, senengnya pakai mobil keluarga berjenis Low MPV yang murah, tapi bisa mengangkut banyak orang dan mengangkut apa aja. Mulai angkut keluarga, sampai angkut barang.
Saya pun senengnya jenis-jenis MPV murah sih, mobil keluarga. Pan bisa angkut mama papa, dan 3f jalan-jalan ke luar kota. Aamiin.
Kalau sobat advencious, senengnya jenis mobil yang mana nih? MPV atau SUV?
10 comments
Kelas kita beda sama pengunjung. Rata rata mereka adalah pengemar otomotif, pengusaha, keluarga yg ingin beli mobil dengan harga diskon
Kalau buat bepergian sekeluarga tipe MPV dan SUV udah paling pas lah
Muat banyak dan gak empet2an
Eh tapi klo punya duit lebih, bolehlah E100 juga nangkring di garasi, mayan buat antar jemput bocah hehe
Kalau mau cari Wuling, mudah berarti, ya. Dealer sudah banyak.
Pasti seru ya mbak Maya acaranya. Wuling keren banget, saya sudah lihat sendiri interior dan eksteriornya. Luas banget
tertarik sama wuling, lucu ya, kayak motor tertutup. beli mba, nanti nebeng
Wuling emang mobil idaman saya 😍
Kalau sy suka MPV nya
Disitu ada banyak pameran mobil ya mba,, aku pengen kesana cuma ga ada yg jagain si kecil pengen lihat mobil mobil murah dan pastinya kecil gitu pas ukurannya sama gang dirumah.
Suka keduanya sih mbak. Tapi masih nabung buat belinya. Amiin
Semoga setelah rumah lunas, bisa beli mobil. Aamin ya allah, wuling jnj lama-lama terlihat menggoda
Post a Comment