Yes, saya seringkali gak sempat sarapan, pergi dalam keadaan sarapan seadanya atau malah gak sarapan sama sekali. Kadang-kadang, gak ada efek buruk berarti sih. Tapi, pernah juga efeknya dahsyat banget, masuk angin, sakit kepala. Buntutnya, gak bisa beraktifitas seharian sampai esoknya. Meriang, kepala pusing, susah konsentrasi. Kalau udah gini, susah banget mengajak tubuh dan pikiran kompromi. Ada deadline tulisan pun tak bisa saya kerjakan. Rugi banget jadinya.
Pernah juga pergi mengajar dalam keadaan belum sempat sarapan. Efek buruknya, saya sulit sekali konsentrasi dalam mengajar. Pikiran saya bercabang-cabang dan badan terasa melayang-layang. Walau akhirnya sempat makan siang untuk mengisi energi, tetap aja sulit konsentrasi. Akhirnya saya gak bisa meneruskan mengajar.
Rupanya, skip sarapan benar-benar mencuri energi dan konsentrasi saya sepanjang hari.
Nah, gak kebayang kalo anak-anak juga melewatkan sarapan. Kadang-kadang anak-anak suka bangun kesiangan, akibatnya waktu berangkat sekolah mepet, trus sarapannya lewat. Kalau mereka gak sarapan, kapan mereka sempat mengisi perut? Kasihan kan kalau anak-anak susah konsentrasi dan gak bisa menerima materi (pelajaran) dengan baik.
Mengapa sarapan penting?
Sarapan penting, karena dapat membantu mengisi energi kembali setelah semalaman "berpuasa". Bayangkan, berapa jam tubuh kita tak diisi asupan apa pun karena tidur? Bisa 10-15 jam kan? Hampir sama dengan lamanya orang yang berpuasa di siang hari. Nah, sejatinya, sarapan pagi itu berfungsi sebagai "pembuka puasa", break fasting. So, walau sedikit, harus ada makanan pembuka puasa di pagi hari 😊. Agar gula darah terjaga dan stabil.Masalahnya, sarapan apakah yang baik?
Guys, kalau bicara kesehatan, sarapan yang baik hendaknya memenuhi kaidah gizi lengkap. Menu gizi seimbang. Ada karbohidrat, serat, vitamin, mineral, protein, dsb.
Prof. Ali Khomsan, Guru Besar Pangan dan Nutrisi Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebutkan bahwa sarapan yang paling baik bagi kesehatan adalah konsumsi gandum utuh alias Whole Grains yang dipadu dengan buah, sayur, dan kacang-kacangan.
Mengapa gandum utuh baik bagi kesehatan?
Gandum utuh memiliki banyak kelebihan dibanding gandum olahan. Gandum mengandung karbohidrat, serat, protein, asam folat, Vitamin B9, Fosfor, Mangan, dan Selenium.Semua manfaat gandum ini baru bisa dirasakan manfaatnya, jika dikonsumsi secara utuh, alias Gandum utuh (whole grain).
Berikut Manfaat Konsumsi gandum utuh :
* Mengobati sembelit dan memulihkan fungsi usus normal
* Mengurangi resiko kanker usus besar
* Mengurangi wasir
* Menurunkan kolesterol
* Menurunkan tekanan darah tinggi dan gula darah
* Mengontrol Berat Badan
Menurut Prof Ali, penyebab kematian tertinggi di Indonesia masih didominasi Stroke, Jantung koroner, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Penelitian terbaru Harvard School of Public Health menyebutkan, mengonsumsi serat lebih banyak dapat mengurangi resiko terkena penyakit-penyakit tersebut15-30%.
Sayangnya, konsumsi gandum utuh masyarakat Indonesia masih sangat rendah, kurang dari 20gr/hari.
Untuk menumbuhkan kebiasaan baik, sarapan dan konsumsi gandum utuh, Nestle Breakfast Cereals meluncurkan "7 Days Wholegrain Challenge". Ajakan kepada orangtua untuk menyajikan berbagai kreasi gandum utuh dalam menu sehari-hari. Menginspirasi orangtua lain untuk memulai hidup sehat.
Alaa Shaaban, Business Executive Officer Cereal Partner Worlwide Indonesia, menyebutkan bahwa tantangan ini merupakan bagian dari partisipasi Nestle Breakfast Cereals dalam kegiatan Pekan Sarapan Nasional (PESAN).
Produk Nestle Breakfast Cereals memang menggunakan gandum utuh sebagai bahan utama, proporsinya hingga 8gr/porsi.
Pada acara di cafe Threebuns, Jakarta, 28 Maret 2019 lalu juga diperagakan beberapa resep yang mudah oleh chef Steby.
No comments
Post a Comment