Tak terasa ya, kita akan memasuki 10 hari terakhir Ramadan. Waktunya makin khusyuk ibadah dan mendekatkan diri pada Allah, mengejar malam Lailatul Qadar. Semakin mendekati akhir Ramadan, semakin sibuk pula menyiapkan diri menyambut Hari Raya Iedul Fitri, Lebaran. Ada yang sudah bersiap-siap membuat aneka kue lebaran. Ada juga yang sudah sibuk packing. Ada yang sibuk mengecek kondisi kendaraan, membeli pernak pernik ini itu untuk keperluan mudik.
Mudik, alias pulang ke kampung halaman, bertemu sanak saudara, bersujud ke hadapan orangtua, seakan sudah menjadi tradisi turun temurun di masyarakat kita menjelang hari-hari besar, hari raya keagamaan. Awalnya, tradisi mudik merupakan ritual suku Jawa yang merantau ke luar daerahnya. Budaya Jawa yang mempunyai kebiasaan "mangan ora mangan, sing penting kumpul". Bela-belain pulang bertemu orang tua, walau harus naik di sambungan kereta, jaman dulu.
Belakangan, kebiasaan mudik suku Jawa ini menular ke suku lain yang sebenarnya tak punya tradisi mudik. Seperti suku Padang, walau mereka perantau, tak terpikir mudik, karena prinsipnya "dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung" *cmiiw. Kini, beberapa generasi muda Padang dan beberapa kota lain di Sumatera pun mulai menjalankan kebiasaan mudik. Ini yang saya alami di keluarga sepupu saya yang orang Padang. Dulu era papa saya merantau, kami tak pernah punya tradisi mudik. Walau kami pindah-pindah ke banyaak kota. Ya kami lebaran di kota yang kami tinggali. Sekarang, era keponakan-keponakan papa yang merantau, mereka ikut terbawa kebiasaan mudik lebaran.
Fenomena mudik menjelang Lebaran ini biasanya membuat masyarakat sibuk mencari tiket untuk keperluan mudik ke kampung halamannya. Ada juga yang tidak kebagian tiket lantas memilih naik angkutan pribadi atau mengendarai motor. Nah ini yang agak bahaya sebenarnya. Mudik menggunakan motor ini lebih tinggi resikonya.
Mentri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyadari tingginya minat pemudik berkendara roda dua ini. Untuk mengurangi pemudik motor di jalan raya, Kementrian Perhubungan (Kemenhub) pun kembali menginisiasi mudik gratis. Kali ini ada tambahan 3 kota di Pulau Sumatera.
Menariknya, Kemenhub juga memfasilitasi mudik gratis bagi pengguna sepeda motor. Para pemudik yang ingin membawa motor ke kampung halamannya, disediakan truk untuk mengangkut motornya. Si pemilik motor disediakan bus yang nyaman.
Tahun ini, kemenhub akan memberangkatkan 54.000 orang, dengan 1200 armada bus. 960 bus arus mudik, 260 armada bus. Tujuan Jabar 30 bus untuk 5 kota tujuan, Jateng & DIY 880 bis dengan 26 kota tujuan, tujuan Jatim 35 bus dengan 6 kota tujuan, dan Sumatera sebanyak 25 bus untuk 3 kota tujuan.
Khusus pemudik bermotor, yang terdaftar untuk ikut mudik gratis dari kemenhub sebanyak 3500 unit motor yang akan diangkut oleh 100 unit truk.
Beberapa armada bus dan truk tersebut akan mulai berangkat tanggal 30 Mei ini di lapangan Monas.
Pada acara Ngobrol Seru bareng Mentri Perhubungan (Budi Karya Sumadi), terungkap alasan kenapa pak Mentri memfasilitasi mudik gratis untuk pengguna motor ini "ya biar mereka ga harus capek-capek naik motor. Saat di kampung halaman mereka sudah punya kendaraan untuk mobilisasi.
Pak Mentri menghimbau para pemudik yang akan mudik menggunakan kendaraan pribadi untuk tak lupa menjaga keselamatan, ga perlu cepet sampai, yang penting selamat. Cek kondisi kendaraan sebelum jalan, kalau perlu diservice dulu sebelum jalan.
Acara buka bersama Pak Mentri yang diawali dengan Tausiyah singkat dari Ustad Khoirudin Khalid, berlangsung meriah. Para Vlogger dan blogger mendapat kesempatan untuk bertanya-tanya langsung sambil ngevlog.
Malam itu, beberapa vlogger terkenal juga ikut hadir. Ada captain Stevan yang merupakan Pilot pesawat, ada juga capt. Riza.
Acara bukber ditutup dengan beberapa lagu yang dinyanyikan cukup menarik perhatian. Ternyata pak Mentri Budi Karya cukup fasih menyanyikan beberapa lagu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments
Wah seru ya mba ada mudik gratis, sayang telat dapat infonya 😀
Thank you infonya mbak...
Iya sih mbak, memang baiknya pemerintah membantu memtaailitasi pemudik motor yak, karena gimanapun, mereka yg paling rawan dan dan paling rapuh (eciye rapuh) menghadapi kecelakaan
Bagus ya, idenya. Yang pemotor disediakan truk untuk mengangkut motornya. Aku tuh dari dulu kasihan sama para pemudik yang naik motor. Apalagi kalau bawa anak .
Semoga tiap tahun berkelanjutan nih mudik gratisnya, kan mau coba daftar nanti ikut mudik gratis
Post a Comment