Semua tempat wisata ditutup total selama masa pandemi. Otomatis segala hal yang berhubungan dengan tempat wisata ini ya ikutan kena imbasnya. Hotel, restoran, transportasi, agen, hingga pemandu wisatanya.
Kini, ketika memasuki masa new normal, masa-masa adaptasi dengan kebiasaan yang baru dalam menghadapi virus Covid-19, apakah bisnis pariwisata akan bangkit kembali?
Namanya masih proses adaptasi ya, belum semua bisa kembali seperti sedia kala. Ibarat habis hibernasi selama 3-4 bulan, tentu perlu penyesuaian kembali. Apalagi sekarang ini pun sebenarnya bukan kembali bisa beraktifitas normal, hanya beraktifitas dengan berbagai protokol kesehatan dan derivasinya.
Saya sih memang masih belum berani jalan ke mana-mana, kecuali ke supermarket, minimarket, atau pasar. Itu pun dengan menggunakan protokol kesehatan standar. Jaga jarak, pakai masker, bawa hand sanitizer buat jaga-jaga ketika ga nemu fasilitas pencuci tangan.
Bepergian Dengan Aman
Poinnya, covid-19 ini kan menularnya melalui droplet. Nah, si droplet ini bisa aja singgah ke baju, pegangan pintu, atm, atau mana saja yang tersentuh penderita. Itu sebabnya perlu bawa-bawa si hand sanitizer ini biar bisa langsung bersihkan tangan sesaat habis pegang-pegang handle pintu atau mesin atm.
Supaya info yang diberikan akurat dan terpercaya, baca info yang diberikan platform kesehatan semacam halodoc yang dikelola banyak dokter. Banyak info kesehatannya.
Halodoc juga yang selalu jadi referensi saya saat mencari soal penyakit, gejalanya, cara pencegahannya, vitamin, bahkan obat. Maklum, penulis dan editornya juga para dokter, jadi lebih yakin 😀.
Mulai bosan di rumah dan kepikiran mau jalan-jalan? Hm, walau beberapa tempat wisata sudah mulai dibuka dan jalur transportasi dan penerbangan juga sudah dibolehkan, tapi ya tetap musti waspada sih. Anjuran utamanya kan tetap aja, jika tidak perlu-perlu amat ke luar rumah, better di rumah aja. Gitu kan? Karena bahaya si Covid-19 ini masih tetap mengintai. Vaksinnya belum ditemukan, jadi ya tetap belum aman ya buat travelling.
Tapi, kalau memang terpaksa travelling karena harus melakukan perjalanan dinas atau ada keluarga inti yang sakit keras/meninggal, bagaimana? Tetap lah mengacu pada protokol kesehatan yang berlaku ya.
Covid Test
Perlu kah melakukan Covid test? Perlu jika memang punya riwayat berhubungan dengan penderita, atau berencana melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat atau angkutan umum lain yang memberikan syarat.
Saat ini, untuk bisa melakukan perjalanan menggunakan pesawat, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah memiliki surat bebas Covid atau setidaknya telah melakukan covid test, baik rapid test atau swab (PCR) test yang hasilnya non reaktif atau negatif.
Beberapa maskapai biasanya mewajibkan. Covid test harus dilakukan maksimal 7 hari sebelum penerbangan. Artinya, seminggu sebelum rencana penerbangan, harus sudah test. Jika testnya berjenis PCR atau swab, maka harus dilakukan lebih lama lagi, karena hasil swab test biasanya baru akan keluar dalam 3-7 hari setelah test *cmiiw.
Perlengkapan New Normal
Pada masa new normal ini, ada banyak sekali perlengkapan yang harus disiapkan dengan matang sebelum melakukan perjalanan. Mulai dari masker, hand sanitizer, perlengkapan ibadah sendiri, helm sendiri (jika berencana mau naik ojol), alat pembersih, perlengkapan makanan sendiri, botol minum sendiri, dsb.Ribet?
Buat yang sudah terbiasa bawa gembolan banyak dan selalu bawa perlengkapan sendiri sih mungkin ga akan masalah. Tinggal nambah kebiasaan dikit. Buat yang belum terbiasa bawa gembolan banyak dan selalu bawa perlengkapan sendiri sih mungkin ga akan masalah. Tinggal menyesuaikan dan menambah beberapa kebiasaan baru.
Bawa sanitizer spray atau tisue basah mungkin akan sangat membantu. Semprot-semprot dulu ketika akan menggunakan beberapa perlengkapan yang diperlukan dan akan digunakan.
1 comment
Kurangi berlama-lama beraktivitas di luar, tapi bawaan jadi makin banyak ya mbak, hehe.. Gpp lah, demi menjaga diri dari serangan virus.
Stay safe..
salam kenal mbak Maya :)
tolong folbacknya ya :D
Post a Comment