Akhir-akhir ini ramai sekali ya orang-orang yang memakai istilah Burnout. Apa-apa dikaitkan dengan Burnout.
Dulu, sebelum tahun 2000, penelitian skripsi saya tentang Burnout. Burnout sebenarnya ga sesederhana stres kerja biasa. Syndrome burnout lebih kompleks dan lebih berat. Burnout lebih ke kelelahan fisik dan mental. Tapi ga cuma itu.
Orang yang mengalami Burnout digambarkan seperti "terbakar habis", lelah secara fisik dan mental dan seolah ga bertenaga buat bekerja. Kalau pun ybs memaksakan diri bekerja, ybs sulit bekerja sepenuh hati dan melibatkan perasaan.
Penelitian-penelitian awal Burnout dulunya dilakukan di dunia kerja yang berhubungan dengan pelayanan. Ya, burnout memang istilah yang muncul di dunia kerja. Biasanya, yang berpotensi atau banyak mengalami Burnout adalah orang-orang yang kerjanya di bidang pelayanan. Orang yang berhubungan dengan jasa, berhubungan atau melayani orang banyak seperti perawat, customer service, guru, dokter, dsb.
Berhubungan dengan manusia dengan beragam karakter itu bikin lelah, ya ga sih? So, ga heran kalau penelitian Burnout dulunya banyak membahas pekerja yang melayani orang lain.
Orang yang mengalami Burnout umumnya akan merasa lelah (fatique) luar biasa, baik fisik dan mental, pada ujungnya, ybs bisa bersikap apatis karena sudah ga peduli lagi sekelilingnya, menarik diri dari pergaulan, dsb. Yang bahaya, mereka bahkan bisa kehilangan kepekaan dan empati, mudah marah, sensi, mudah tersinggung, dsb.
Itu sebabnya, kalau kita suka perhatikan, kog ada suster yang jutek ya? Kalau ketemu suster yang kayak gini, pada dasarnya ini bukan kepribadian aslinya. Bisa jadi ybs bersikap seperti itu karena sudah sampai pada tahap Burnout. Lelah mental dan fisik yang berakibat pada perubahan perilaku, menjadi apatis, masa bodo, kehilangan empati, kehilangan semangat kerja, lebih sensitif, hingga mudah tersinggung. Kalau sudah sampai tahap gini, justru kita mustinya kasihan. Bisa jadi ybs sebegitu lelahnya secara fisik & mental, dan tidak bisa ke luar dari circle tersebut.
Bagaimana Menghadapi Burnout?
Orang yang sudah sampai tahap Burnout sebenarnya sudah butuh bantuan profesional, apalagi yang sampai mengalami perubahan perilaku. Mungkin mereka ga menyadarinya, tapi orang lain yang menyadari perubahan tersebut bisa membantu.
Jika stres kerja masih ringan, belum sampai Burnout, beberapa hal ini bisa dilakukan
1. Kurangi load pekerjaan
Jika memang memungkinkan, kurangi load pekerjaan untuk menghindari stress kerja karena ketidaksanggupan mencapai target
2. Buat target yang masuk akal
Memasang target yang berlebihan pada akhirnya hanya membuat kita lelah dan akhirnya marah-marah pada diri sendiri, bisa berimbas juga pada keluarga atau orang terdekat. Entah mereka ikut kena semprot, atau jadi sasaran kemarahan.
Coba susun target yang secara hitungan waktu dan load pekerjaan sanggup dilakukan. Jika memang butuh istirahat, jangan paksakan diri
3. Luangkan waktu, istirahat
Ambil lah cuti, istirahat lah kala istirahat, delegasi kan pekerjaan pada orang lain, belajar percaya pada orang agar tak membebani diri dengan target kerja yang berlebihan.
4. Konsultasi pada profesional
Jika benar-benar sudah lelah dan tak sanggup lagi menghadapi, konsultasi lah pada ahlinya, Insya Allah akan lebih mudah.
Nah itu dia beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi Burnout. Bagaimana cara kalian?
No comments
Post a Comment