Menjajal Autonomous Vehicle di BSD

Yuhuuu, siapa warga BSD City di siniiiii?  Nah warga BSD mungkin sebagian besar udah ada yang tahu ya soal Navya Arma, bus listrik otonom pertama tanpa awak, alias Autonomous Electric Vehicle, di Indonesia. 


Autonomous Vehicles di The Breeze BSD City
Autonomous Vehicle di The Breeze BSD City

AV atau Navya Arma ini merupakan proyek Sinarmas land, dalam rangka makin mewujudkan BSD sebagai Smart City, bekerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency). 

Navya Arma dihadirkan untuk memudahkan mobilisasi warga BSD City, maupun warga non BSD yang akan berkegiatan di sekitar BSD City. Nantinya, jika proof of concept kendaraan/bis listrik tanpa driver ini diterima, bus akan beroperasi di sekitar BSD City. 

Sementara ini Navya Arma baru menjalankan tahap uji coba laik jalan di sekitar The Breeze, BSD City. Teman-teman yang mau menjajal Autonomous Vehicle ini tinggal datang ke main lobby The Breeze BSD City.

Untuk bisa sepenuhnya dijadikan kendaraan operasional ke depannya, masih panjang perjalanan Navya Arma ini. Maklum, kondisi lalu lintas di Indonesia agak berbeda dengan Jepang yang disiplin pengemudinya sangat tinggi. Di Jepang, Navya Arma sudah menjadi transportasi umum di beberapa kota.


Spesifikasi Autonomous Vehicle Navya Arma

Sebagai kendaraan listrik, Navya Arma memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam jika dikendarai non stop. Jika dalam keadaan tidak sering digunakan, kendaraan ini bisa bertahan 15-16 jam. Lama pengisian daya sekitar 5-6 jam *cmiiw.

Kendaraan listrik ini memang gak terlalu besar, dimensinya hanya 4,7 m x 2,1 m. Tapi dengan dimensi sekecil itu, mampu memuat penumpang hingga 15 orang loh.  11 orang yang duduk dan 4 orang yang berdiri. 

Antusias naik Autonomous Vehicles
Antusias naik Autonomous Vehicles

Waktu saya menjajal kendaraan listrik ini Minggu lalu, banyak masyarakat yang antusias mencoba. Sepertinya banyak yang penasaran, seperti apa sih rasanya naik bis listrik tanpa driver, pengemudi.

Untuk mampu mewujudkan kendaraan yang mampu berjalan tanpa pengemudi, Arma dilengkapi beragam sensor. Mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System), sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis, kemudian akan diproses oleh komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tertanam di dalam mobil. 

Monitor kontrol


Transportasi listrik tanpa awak ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, hingga dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom.

Saking sensitifnya sensor ini, jika ada kendaraan yang tiba-tiba nyelonong atau nyalip, Arma akan "ngambek" 😂, berhenti sejenak atau tiba-tiba (itu sebabnya penumpang wajib menggunakan seat belt karena torsinya yang cukup besar) sampai kondisi "aman". Aman dalam arti tidak ada kendaraan atau binatang atau orang yang tiba-tiba mendekat dan nyalip. 

Nah, kondisi kayak gini yang masih harus diadaptasi untuk kondisi lalu lintas di Indonesia yang yah tahu sendiri lah ya bagaimana perilaku mengemudinya 😂. Bikin elus dada dan kudu berpanjang sabar 🤣. Itu sebabnya Arma masih terus dalam tahap uji coba sampai benar-benar dinyatakan aman sebagai public transportation.



Syarat Naik Autonomous Vehicle


Pengen juga nyobain kendaraan "umum" listrik tanpa pengemudi pertama di Indonesia ini?

Yuuk penuhi syarat-syarat berikut yaa :

1. Tinggi badan minimal 120cm

Kenapa harus ada minimum tinggi badan? Karena untuk naik Arma, penumpang wajib pakai seat belt. Karena Arma ini bisa tiba-tiba berhenti mendadak tanpa aba-aba. Dan karena torsinya cukup besar, penumpang bisa terpental loh 😂. 

Jadi, buat bapak ibu yang anaknya masih kecil, under 120cm, mohon maaf ya, belum bisa menjajal Navya Arma ini.

2. Isi Survey di aplikasi OneSmile 

Nah, salah satu syarat buat naik Navya Arma ini adalah mengisi survey yang diadakan BSD City di aplikasi OneSmile, sebelum dan sesudah naik bus. 

Setelah berhasil isi survey, akan muncul barcode yang akan discan oleh petugas. Lalu setelah barcode berhasil dipindai, petugas akan mengijinkan penumpang untuk naik.

Scan barcode
Scan barcode


Kenapa sih harus isi survey? Karena pihak BSD City sebagai penyedia bus butuh banyak sekali masukan dari masyarakat tentang manfaat bus Navya Arma ini. Jadi, jangan lupa isi dulu surveynya, sebelum dan sesudah naik bus yaa.

Saat turun juga jangan lupa isi lagi surveynya. Bagaimana pengalaman ketika naik bus. Jika survey berhasil sampai selesai, teman-teman berkesempatan dapat voucher makan loh. Asyik kan?




Panduan Naik Autonomous Vehicle
Panduan Naik Autonomous Vehicle

3. Wajib Pakai Seat Belt

Seperti yang saya sudah sebut di atas, bus ini torsinya cukup tinggi dan sewaktu-waktu bisa berhenti mendadak jika radar atau sensornya mendeteksi ada gangguan. 

Jadi, pakai seat belt di kendaraan ini bukan sesuatu yang bisa ditawar-tawar. Karena resikonya penumpang yang rasain kog. 

4. Wajib Pakai Masker

Pakai masker di bus AV ini juga wajib ya teman-teman. Karena ruangan Navya Arma ini berAC dan ruang geraknya tidak terlalu besar, jadi untuk keamanan di tengah kondisi negara yang masih masa pemulihan Covid, better tetap kenakan masker yaa. 

Jangan makan minum di dalam bus supaya ga perlu buka tutup masker.

Kalau mau jajal, bisa datang kapan?

Navya Arma bisa dicoba pada hari Selasa - Minggu, mulai pukul 10.00 - 11.40 dan 13.30 - 16.50

Jadwal Bus Autonomous Vehicle



No comments