Drama Roadtrip, Nyasar sampai Mogok

Setiap roadtrip selalu ada dinamikanya, ada drama-dramanya. Macam-macam pengalaman ajaib yang "memperkaya jiwa", kadang malah membuat kami jadi lebih banyak bersyukur atau bermuhasabah, mengoreksi kekurangan diri.




Ceritanya lebaran 2023 lalu kami melakukan roadtrip dari Tangsel (Tangerang Selatan) menuju Malang, tepatnya daerah Pakisaji, sebuah kecamatan di kabupaten Malang.

Rejeki Menjelang Lebaran


Rencana mau roadtrip ini terhitung lumayan dadakan sih, karena baru kami putuskan 2 Minggu sebelum lebaran. Aslinya kami ga punya uang banyak untuk melakukan roadtrip. Keputusan spontan yang kami buat asli  "nekad". Punya uang 200ribu pengen sampai Malang? "Ngimpi!"

Tapi Falda nyeletuk "biasanya kalau ayah udah mau dan yakin gitu, pasti ada aja jalan buat dapat duitnya, liat aja bund"

Dan tradaaa, beneran dong, ga lama produk yang selama berbulan-bulan susah terjual di marketplace / e-commerce, dalam waktu ga sampai 2 minggu langsung laku satu per satu! Bahkan dapat duit tambahan juga dari sumber lain.

"Jadi bener nih kita jalan" seru suami.

Jalur perjalanan kami menuju Malang via Pantura menuju Malang Selatan via Blitar adalah : tol Cipali keluar Palimanan - Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Kendal - Semarang - Solo - Sragen - Ngawi - Caruban - Nganjuk - Kediri - Blitar - Kepanjen - Pakisaji.

Oh ya, rute setelah Ngawi ini kami dapatkan dari seorang mekanik yang kami tanyai rute termudah untuk sampai di Pakisaji yang terletak di Kabupaten Malang (Selatan), ga jauh dari ibukota kabupaten Malang, Kepanjen. Kami galau, mau pilih lewat Kediri atau Madiun, Kertosono. 

Mogok

Mekanik? Iyess, mobil Karimun tua kami sempat mati mesin mendadak di hutan jati selepas Sragen, sebelum memasuki kota Ngawi. Malam-malam pula, gelap tanpa lampu. Alhamdulillah ada orang baik yang menolong setelah gelap-gelapan tanpa penerangan selama 2 jam lebih. Kami cuma berpikir menunggu sampai subuh, menunggu matahari muncul. Eh ndilalah ada orang yang mengjampiri. 

Si mekanik ini rupanya baru saja balik dari Solo, mau kembali ke rumahnya di Ngawi dan lewat tempat mobil kami berhenti.

Awalnya ga langsung berhenti, sempet lewat dulu sekian kilo. Lalu beliau merasa ada yang aneh, seperti melihat ada mobil berhenti di tempat gelap. Entah angin apa yang membawa beliau balik dan menemukan kami "terdampar" di hutan jati!

Beliau bantu menarik mobil kami hingga keluar dari hutan jati yang lumayan "creepy" itu🤣. Pelan-pelan mobil kami ditarik hingga masuk kota Ngawi, sampai di bengkel terdekat, punya temannya. Tadinya mau dibawa ke bengkelnya, tapi kayaknya kejauhan, jadi dia prefer antar ke bengkel temennya aja, mengingat mobil kami ga bisa ditarik jauh-jauh.

Untung lah anak-anak dan suami semuanya menggunakan internet provider dari Telkom Indonesia, jadi sinyalnya lumayan walau di tengah hutan, kami bisa menghubungi bengkel langganan dan menanyakan permasalahan mobil kami. Menurutnya, kemungkinan besar masalah ada pada pompa bensin yang macet/tersumbat.

Sepanjang menunggu pagi agar lebih mudah dibongkar, kami istirahat di masjid yang berlokasi di seberang bengkel. Kog ya untungnya masjid itu punya teras luas dan ruangan terbuka, tidak dikunci, jadi kami masih bisa numpang sholat dan tiduran di dalam dengan nyaman. 

Sekitar pukul 10 pagi baru deh beres, dan kami pun melanjutkan perjalanan hingga ke Malang. Sebelum jalan kami nanya jelas-jelas, ga mau kejadian kayak sebelumnya di Solo.

Nyasar

Sebelumnya sampai sejam lebih muter-muter di Solo ga ketemu jalan buat keluar kota Solo. Udah pakai GPS segala, Gunakan Penduduk Setempat, masih salah juga 🤣.

Kami menggunakan Google map maksudnya biar gampang, tapi malah jadi masuk-masuk kota, muter-muter dan macet-macetan di dalam kota Solo.

Pada akhirnya kami tetap memilih memanfaatkan internet buat mencari petunjuk arah kota yang kami tuju untuk menuju Malang. Enaknya di Indonesia internetnya sudah bagus banget. Internet Provider seperti Telkom Indonesia yang punya IndiHome sangat membantu memudahkan mencari data, searching, sampai bikin konten.

Buat kami yang kerja di dunia digital, di bidang ekonomi kreatif, bikin konten yang harus rutin upload, harus benar-benar tepat memilih Internet Provider seperti IndiHome, yang dapat menunjang kerja kreatif, internetnya kencang dan stabil jadi bisa sat set sat set pas upload konten.

Buat saya yang sesekali pengen upload konten di jalan, kudunya bawa mobile WiFi dari IndiHome ya, biar ga drama kalau mau upload.

Pernah kami sebel ga bisa jalan karena sinyal lap lep, akhirnya nyari spot dulu biar tetap bisa eksis dan terhubung dengan dunia luar dan ga mendadak nyasar karena salah jalan.

No comments