Roadtrip Tangsel-Malang, Ini Rutenya

Roadtrip Tangsel-Malang, berapa hari?



Itu hal pertama yang terpikirkan di benak kami. Jalan sampai Malang dari Tangsel (Tangerang Selatan) via Pantura, berapa hari? 

Kog hari?


Roadtrip Jalan Santai


Hahaha iya, FYI, suami saya type slow driver, ga suka ngebut, kalau jalan cenderung santai. 

Menurut suami, "jalan itu harus dinikmati". Dah ya, saking menikmatinya, ga pernah jalan sampai di atas 100km/jam. Rekor ngebutnya cuma 80-90km/jam! Itu pun karena diuber-uber bus di belakangnya 😂.

Nih ya, jalan ke Solo aja yang sekitar 600km dari Tangsel/Jakarta, sampainya 1,5 hari!

Selain karena memang nyetirnya yang santai, 60-80km/jam, kami juga tipe yang sering banget mampir-mampir istirahat. Minimal tiap 2-3 jam itu kami pasti mampir, entah ke Musholla, Pom Bensin, atau tempat makan. 

Rekor terlama nyetir non stop ya 4-5 jam. Suami selalu bilang, minimal tiap 4 jam harus istirahat, supaya orang dan kendaraan sehat. Orangnya ga kecapekan, ga ngantuk, bisa makan minum tenang, sholat, dsb, mesin mobilnya juga aman, ga kepanasan.

Nah, dengan segala keriuhan perjalanan itu, belum termasuk mampir-mampir ke beberapa kota, akan berapa lama kami sampai di Malang?

Tadinya, itung-itungan kami sih sekitar 2-3 hari, dengan asumsi mampir ke beberapa kota dan istirahat beberapa kali plus kecepatan yang cuma 60-80km/jam itu. Kalau hitung-hitungan kasar, Tangerang Selatan - Malang (Pakisaji) via Blitar itu sekitar 900an km.

Kalau dengan kecepatan rata-rata 60km/jam aja, perkiraan kami akan sampai dalam 15 jam, bener ga? 

Tapi kami kan ga mungkin nyetir langsung segitu lama, pasti istirahat. Kalau asumsi tiap 3 jam istirahat, berarti setidaknya ada 5-6x kami berhenti buat istirahat. Andai tiap istirahat kami butuh waktu 1 jam, berarti ada tambahan waktu 5-6 jam? Jadi total 20 jam?

Hoo tidak, kami baru sampai setelah 3 hari! 😂

Wuuih, ga capek? Ga bosen di jalan?


Pesan ke Anak-anak


Anak-anak yang ikut kami naik mobil, Ferdi - Falda, sudah diwanti-wanti sama ayahnya sejak awal. 

"Ayah ga mau diuber-uber disuruh buru-buru sampai. Ayah mau menikmati perjalanan. Kalau perlu kita mampir-mampir sambil lihat-lihat pemandangan, istirahat, tujuan kita bukan cuma Malang!" 

Kami berangkat dari Tangerang Selatan tanggal 17 April 2023 jam 2 siang. Sengaja berangkat lebih awal sebelum lebaran, karena dengar-dengar ada yang berlebaran lebih awal di tanggal 21 April 2023. Kami khawatir kena macet di jalan, apalagi berencana akan lewat pantura, jalan santai dan akan mampir di beberapa kota, pasti akan lama di jalan deh. 

Itu sebabnya mama yang juga kami ajak berlebaran di Malang (supaya kumpul dengan adik saya dari Lombok yang lebaran di tempat keluarga suaminya), berangkat belakangan bareng Faldi, si sulung, yang kami tugasi mendampingi Yangtinya. Kebayang kalau mama ikut kami di mobil bakal capek berhari-hari di mobil. Kami kan ga nginep di hotel 🤣.


Rute Menuju Malang Selatan


Kami berangkat dari Tangsel melalui jalan tol lingkar luar selatan supaya ga kena macet di Bekasi atau Karawang, biar ga bete duluan kena macet 🤣.

Jalur perjalanan kami menuju Malang via Pantura dan Blitar adalah : tol Cipali keluar Palimanan - Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Kendal - Semarang - Solo - Sragen - Ngawi - Caruban - Nganjuk - Kediri - Blitar - Kepanjen - Pakisaji.

Oh ya, rute ini sepertinya ga cocok buat yang tujuannya Malang kota, better lewat Batu atau sekalian via tol Surabaya. Kami sengaja memilih jalur Blitar karena biar ga jauh menuju rumah oom saya, adiknya mama yang tinggal di Pakisaji dan lebih mudah aksesnya melalui Blitar - Kepanjen.


Jumpa Fans atau Workshop?


Stop pertama kami adalah di kota Brebes. Kebetulan ada murid musiknya suami dari YouTube yang mau ketemu dan belajar langsung. Kebetulan muridnya ini sudah beberapa kali ketemu tiap kali kami mampir Pekalongan atau Brebes.


Ketemu murid-murid online
Ketemu murid-murid online


Ya itu lah salah satu keuntungan hidup di era digital saat ini. Sejak suami konsen bikin konten tutorial musik di YouTube, murid onlinenya datang dari mana aja, termasuk luar negeri. Dengan adanya IndiHome dari Telkom Indonesia, bikin konten YouTube jadi mudah banget. Upload video jadi moncer. Ga ada cerita drama lelet, atau gagal upload. 

Memang kalau mau kerja di dunia digital, di bidang ekonomi kreatif, bikin konten yang harus rutin upload, harus benar-benar tepat memilih Internet Provider. Kudu pilih yang menunjang kerja kreatif, internetnya kudu kencang dan stabil jadi bisa sat set sat set mau upload konten.

Berkat internet yang stabil itu pula suami jadi punya banyak murid online di mana-mana.

Salah satu misi awal suami kenapa akhirnya memilih roadtrip pun sebenarnya ya biar bisa ketemu dengan "murid-murid" onlinenya ini, yang selalu setia nonton dan praktekin ilmu baru yang dibagikan suami di channel YouTubenya, @HeriBassista.

Ada yang sudah pernah nonton konten YouTube suami saya? 🤣🤣

Setelah pit stop pertama di Brebes, kami sempat mampir-mampir beberapa kota, Tegal/Batang buat istirahat karena udah malam dan ngantuk banget, Semarang numpang ngopi dan sarapan, Klaten ketemu teman-teman di basecampnya, dijamu makan minum, terpaksa mampir Ngawi juga buat numpang tidur dan benerin mobil. Loh? Nanti lah saya ceritain sendiri ya 🤣

Bagaimana cerita lebaran teman-teman? Seru juga kah?

No comments